[AKU SRK] Abdul Halim Khoirul Hakim

Salam kenal, nama saya Abdul Halim Khoirul Hakim, atau  biasa dipanggil Hakim. Saya adalah mahasiswa asal Bontang yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Kalimantan(ITK). Saya adalah mahasiswa dari program studi Teknik Kimia angkatan 2017.

Mungkin teman teman pembaca blog ini ada yang telah mengenal tentang A.K.U dan S.R.K di perkuliahan dan telah mendapatkan materi tersebut atau mungkin juga telah membaca tentang A.K.U dan S.R.K di blog lain. Untuk mengingat kembali tentang A.K.U dan S.R.K jadi saya akan menjelaskan sedikit tentang A.K.U dan S.R.K. Jadi A.K.U adalah sebuah singkatan yang terdiri dari 3 huruf yaitu huruf A untuk Ambisi, K untuk Kenyataan dan U untuk Usaha. Sedangkan S.R.K juga terdiri dari tiga huruf yaitu huruf S untuk Sasaran, R untuk Resiko, dan huruf K untuk Konsekuensi yaitu konsekuensi yang diterima dari sasaran yang diharapkan jika berhasil maupun gagal. Perbedaan singkat dari A.K.U dan S.R.K yaitu terletak pada hal yang dituju Pada S.R.K bersifat lebih spesifik.


Setelah membaca pemaparan singkat tentang A.K.U dan S.R.K saya juga membuat contoh A.K.U dan S.R.K saya sendiri yang akan saya jalankan sendiri di ITK selama 4 , yaitu sebagai berikut.

Adapun A.K.U saya untuk 4 tahun mendatang selama saya berkuliah di Institut Teknologi kalimantan yaitu :
  • Ambisi: Lulus dalam jangka waktu maksimal 4 tahun dengan nilai cumlaude tertinggi di prodi bahkan di Institut Teknologi Kalimantan, memperbaiki softskill saya yang kurang, belajar berorganisasi yang baik dan aktif, serta mendapatkan banyak teman dan relasi. Setelah lulus mengambil gelar master di universitas luar negeri.
  • Kenyataan: Dalam perkuliahan masih sering bermalas-malasan, kurang serius dalam melakukan tugas dan masih belum ikut dalam kegiatan organisasi dan masih banyak melakukan kegiatan yang kurang penting.
  • Usaha: Lebih rajin belajar untuk mencari materi dan lebih aktif dalam kelas, mencoba untuk ikut organisasi dan harus lebih aktif lagi dan harus lebih sering bergaul untuk mendapatkan banyak relasi.
Selanjutnya adapun Sasaran, Resiko, dan Konsekuensi yang saya rencanakan selama 4 tahun kedepan di setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

Tahun pertama

  • Sasaran: Indeks Prestasi Sementara (IPS) di semester 1 dan 2 minimal 3.7 dan    mulai mengikuti lomba ON MIPA dibidang kimia walaupun statusnya masih dalam TPB(Tahap Pembelajaran Bersama) 
  • Resiko: Waktu untuk bermain akan berkurang, waktu akan banyak digunakan untuk belajar dan akibatnya jenuh karena harus selalu belajar.
  • Konsekuensi: Kemampuan akademik akan terus meningkat, melatih untuk tidak menjadi malas, jika tercapai tentu akan dibanggakan oleh kedua orang tua. Jika gagal tentunya akan menyesal dan sedih 

Tahun Kedua

  • Sasaran: Ikut dalam Tim On MIPA Kimia lolos ke Nasional
  • Resiko: Waktu untuk bermain dan istirahat mungkin akan berkurang karena harus selalu mempersiapkan dan belajar. Harus mengejar materi yang tertinggal jika ikut lomba ke nasional.
  • Konsekuensi: Jika berhasil tentu akan sangat bahagia, meningkatkan nama baik kampus serta meningkatkan kemampuan akademik saya dan kebanggaan orang tua. Namun jika gagal tentunya akan sedih karena akan ada materi prodi yang tertinggal dan mengejar materi namun tidak akan membuat putus asa karena kan menjadi bahan pembelajaran untuk lebih baik lagi. 

Tahun Ketiga

  • Sasaran: Menjadi Asisten Laboratorium Kimia dan menjadi staff ahli bidang akademik  dalam HIMATEKKIM( Himpunan mahasiswa teknik kimia) ITK 
  • Resiko: Waktu akan sangat berkurang karena harus membagi waktu di himatekkim serta mempersiapkan belajar untuk laboratorium kimia. Waktu akan susah mengaturnya karena banyak hal yang harus dilakukan sebagai asisten laboratorium kimia dan perkuliahan serta kegiatan dari himatekkim ITK.
  • Konsekuensi: Jika berhasil tentu akan ada kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri, meningkatkan nama baik kampus serta meningkatkan kemampuan akademik saya, kebanggaan orang tua, dan juga meningkatkan softskill saya dalam bidang organisasi. Namun jika gagal tentunya akan sedih, sedih tersebut bukan karena tidak menjadi asisten laboratorium melainkan sedih karena kesempatan untuk belajar di lab akan berkurang serta softskill saya tidak akan terlalu berkembang karena melalui organisasi softskill akan berkembang secara langsung karena belajar langsung dari pengalaman organisasi.

Tahun Keempat

  • Sasaran: Lulus dengan waktu maksimal 4 tahun, ipk minimal 3,7 dan setelah lulus  ingin melanjutkan program pasca sarjana(gelar Master) di inggris dengan mendapatkan beasiswa 
  • Resiko: Waktu akan susah mengaturnya karena banyak hal yang harus dilakukan sebagai asisten laboratorium kimia dan perkuliahan
  • Konsekuensi: Jika berhasil akan sangat bahagia, dapat menjadi  kebanggaan orang tua. Namun jika gagal tentunya akan sedih dan menyesal karena belajar selama empat tahun di ITK masih kurang efektif dan jika gagal lulus dengan waktu lebih dari empat tahun mungkin saya akan sedikit stress karena ditinggal oleh teman yang telah lulus lebih dahulu dari saya. 
Demikian A.K.U dan S.R.K saya susun untuk rencana dan cita cita saya selama empat tahun berkuliah di ITK. Semoga semua yang saya harapkan akan terwujud. Terima kasih kepada para teman-teman yang telah membaca AKU dan SRK di blog ini.
Previous
Next Post »